Tazkirah : Panduan untuk menjaga Akhlak

Jom renungi betapa indahnya Islam ini.

Selain manjaga keindahan yang telah di berikan Allah swt, para Muslimah juga di tuntut untuk menjaga akhlak agar keindahan zahir dan batin sama-sama terjaga.

“Wanita itu akan kelihatan sangat indah apabila dia dapat memelihara maruahnya dan menjaga akhlaknya.” Begitulah kata seseorang tentang akhlak para Muslimah yang tidak seiring dengan keindahannya menutup aurat. Ingat, bukan hanya yang luar di jaga dan di rawat, namun, yang di dalam, iaitu HATI, juga harus sering di perhatikan. Di bawah ini merupakan secebis panduan buat para muslimah. Semoga kita semua  akan mencontohi akhlak junjungan besar kita, Nabi Muhammad saw. Amin..

Dalam ucapan, hindari sikap merasa kurang puas dan perbanyakkanlah diam. Allah berfirman: “Tidak ada kebaikan pada kebanyakkan bisikan-bisikan mereka kecuali bisikan orang yang menyuruh manuia memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia” (An nisa: 114)

Bacalah al-Quran al karim dan buat jadual harian untuk bertadarus serta usahakan menghafal  al Quran semampunya supaya mendapat pahala yang besar di hari akhirat. Abdullah bin Umar ra meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: kepada yang senang membaca al-Quran di hari kiamat nanti dikatakan:“bacalah dan perbaikilah bacaanmu sebagaimana yang telah kamu kerjakan di dunia dahulu, maka seungguhnya kedudukanmu itu tergantung kepada akhir ayat yang sedang kamu baca itu.”

Bukanlah merupakan suatu kebaikan apabila berbicara dan selalu bercerita terhadap setiap hal yang kamu dengar, sebab hal itu dapat menjatuhkanmu ke dalam kebohongan. Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi Muhammad saw bersabda, “cukuplah bagi orang itu di sebut pembohong jika ia berbicara dengan setiap apa yang ia dengar.” (HR Muslim)

Jauhilah sifat sombong dan membanggakan diri dengan sesuatu yang tidak kamu punya dengan tujuan memperbanyak harta dan mendapatkan pujian di mata manusia. Aisyah ra, meriwayatkan bahwa seorang wanita bertanya kepada Raulullah saw: “bolehkan saya mengatakan bahawa suami saya telah memberikan sesuatu  padahal dia tidak memberikan sesuatu kepadaku?” Rasulullah saw bersabda: “orang yang mengatakan tentang apa yang tidak dia terima (pemberian) bagaikan orang yang memakai dia baju kebohongan.” (muttafaqun alaih)

renung renungkan... muhasabah kembali....

ilalliqa'