Followers

Saturday, October 29, 2011

Kisah Teladan : Kucing Comel

  Kasih Si Kecil
    Seekor anak kucing yang kecil yang comel sedang berjalan-jalan di ladang pemiliknya. Ketika dia mendekati kandang kuda, dia mendengar binatang besar itu memanggilnya. “Kamu mesti masih baru di sini, cepat atau lambat kamu akan mengetahui bahawa pemilik ladang ini mencintai saya lebih dari binatang lainnya. Kerana saya mampu mengangkut banyak barang untuknya, saya kira binatang sekecil kamu tidak akan bernilai sama sekali baginya”, ujarnya dengan sinis.
    Kucing kecil itu menundukkan kepalanya dan pergi. Tapi, dari kandang sebelah, ia mendengar suara seekor lembu. “Saya adalah binatang yang paling terhormat di sini sebab puan di sini membuat keju dan mentega dari susu saya. Kamu tentu tidak berguna bagi keluarga di sini”, dengan nada mencemuh.
    Belum lagi kesedihannya hilang, ia mendengar teriakan biri-biri. “Hai lembu, kedudukanmu tidak lebih tinggi dari saya. Aku memberi bulu kepada pemilik ladang ini. Saya memberi kehangatan kepada seluruh keluarga. Tapi kata-katamu soal kucing kecil itu, memang benar. Dia sama sekali tidak ada manfaatnya di sini.”
    Satu demi satu binatang di situ ikut serta dalam pencemuhan itu, sambil menceritakan betapa tingginya kedudukan mereka di ladang itu. Ayam pun berkata bagaimana dia telah memberikan telur. Semua binatang sepakat kalau sikucing kecil itu adalah makhluk tak berguna dan tidak sanggup memberikan sumbangan apapun kepada keluarga itu.
    Terpukul oleh kecaman binatang-binatang lain, kucing kecil itu pergi ke tempat sepi dan mulai menangis menyesali nasibnya. Sedih rasanya, sudah yatim piatu, dianggap tak berguna, disingkirkan dari pergaulan pula…
    Ada seekor kucing tua di situ mendengar tangisan tersebut, lalu mendengar keluh kesah si kucing kecil itu. “Saya tidak dapat memberikan sumbangan kepada keluarga di sini, sayalah haiwan yang paling tidak berguna di sini…”
    Terharu, kucing tua berkata, “Memang benar bahwa kamu terlalu kecil untuk menarik pedati. Kamu tidak berupaya memberikan telur, susu ataupun bulu. Tetapi bodoh sekali jika kamu menangisi sesuatu yang tidak mampu kamu lakukan. Kamu harus menggunakan kemampuan yang diberikan oleh Tuhan untuk membawa kegembiraan.”
    Malam itu ketika pemilik ladang baru pulang dan kelihatan amat lelah Kerana perjalanan jauh di panas terik matahari, kucing kecil itu lari menghampirinya, menjilat kakinya dan melompat ke pelukannya. Sambil menjatuhkan diri ke tanah, pemilik ladang dan kucing kecil itu berguling-guling di rumput disertai tawa ria.
    Akhirnya pemilik ladang itu memeluk dia erat-erat dan mengelus-elus kepalanya, dan berkata, “Meskipun saya pulang dalam keadaan letih, tapi rasanya semua jadi sirna, bila kau menyambutku semesra ini. Kamulah yang paling berharga di antara semua binatang di ladang ini. Kamu kecil, tapi sangat mengerti ertinya kasih…”
Moral:
Jangan sedih ketika kamu tidak dapat melakukan sesuatu seperti orang lain Kerana memang tidak memiliki kemampuan untuk itu. Tetapi apa yang kamu dapat lakukan, kerjakan itu dengan sebaik-baiknya. Dan jangan sombong jika kamu merasa banyak melakukan beberapa hal pada orang lain, karena orang yang tinggi hati akan direndahkan dan orang yang rendah hati akan ditinggikan. Selalu begitu.

moga bermanfaat
ilalliqa'

Photography : Sayonara Secret Garden


















Tazkirah : Kata-kata Indah Islam


Allahlah Yang Kuasa Memberi Pengganti

Allah tidak pernah mengambil sesuatu dari anda kecuali Dia menggantinya dengan yang lebih baik. Tetapi itu pun apabila anda bersabar dan tetap ridha dengan segala ketetapan-Nya.

"Barangsiapa Kuambil dua kekasihnya (matanya) tetap bersabar, maka Aku akan mengganti kedua(mata)nya itu dengan syurga."(Al-Hadits)

"Barangsiapa Kuambil orang yang dicintainya di dunia tetap mengharapkan ridha(Ku), nescaya Aku akan menggantinya dengan syurga." (Al-Hadits)

            Dengan kata lain, barangsiapa kehilangan anaknya namun ia tetap berusaha untuk bersabar, maka di alam keabadian kelak akan dibangunkan untuknya sebuah Baitul Hamdi (Istana Pujian).

            Maka anda tidak perlu terlalu bersedih dengan musibah yang menimpa anda, sebab yang menentukan semua itu adalah Allah yang memiliki syurga, balasan, pengganti dan ganjaran yang besar.

            Para wali Allah yang pernah ditimpa musibah, ujian dan cubaan akan mendapatkan penghormatan yang mulia di syurga Firdaus. Janji Allah itu termaktub dalam firman-Nya,

“Selamat sejahteralah kamu berpanjangan disebabkan kesabaranmu. Maka amatlah baiknya balasan amal kamu di dunia dahulu”
(QS. Ar-Ra'd: 24)

            Bagaimanapun, kita harus selalu melihat dan yakin bahwa di sebalik musibah terdapat ganti dan balasan dari Allah yang akan selalu berkesudahan dengan kebaikan kita. Dengan begitu, kita akan termasuk golongan orang yang disebut ayat berikut ini:

“Mereka itu ialah orang-orang yang dilimpahi pelbagai kebaikan dari Tuhan mereka serta rahmat-Nya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk hidayah-Nya”
(QS. Al-Baqarah: 157)

            Ini merupakan ucapan tahniah bagi orang-orang yang mendapat musibah dan khabar gembira bagi orang-orang yang mendapat bencana.

            Usia dunia ini sangat singkat dan gudang kenikmatannya pun sangat kecil. Sedangkan  akhirat lebih baik dan kekal, hingga sesiapa di dunia mendapat musibah ia akan mendapat kesenangan di akhirat kelak dan barangsiapa hidup sengsara di dunia ia akan hidup bahagia di akhirat.

            Berbeza dengan mereka yang memang lebih menyintai dunia, yang hanya mendambakan kenikmatan dunia sahaja dan lebih senang pada keindahan dunia. Hati mereka akan selalu susah hati, cemas tidak mendapatkan kenikmatan dunia dan takut tidak tenang hidupnya di dunia. Mereka ini hanya menginginkan kenikmatan dunia sahaja, sehingga mereka selalu memandang musibah sebagai petaka besar yang merugikan. Mereka juga akan memandang setiap cubaan sebagai sesuatu yang gelap-gelita selamanya. Ini adalah karena mereka selalu memandang ke arah bawah telapak kakinya dan hanya mengagungkan dunia yang sangat fana dan tidak berharga ini.

            Wahai orang-orang yang ditimpa musibah, sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang hilang dari kamu. Sebaliknya kamu beruntung kerana Allah selalu menurunkan sesuatu kepada para hamba-Nya dengan ketetapan yang di celah-celahnya terdapat suatu kelembutan, kasih sayang, pahala, ada balasan dan juga pilihan. Maka dengan itu, sesiapa sahaja yang ditimpa musibah yang hebat, ia harus menghadapinya dengan sabar, pandangan yang jernih dan cara berfikir yang matang. Dengan cara begitu, ia akan menyaksikan bahawa ganjaran dari musibah itu adalah:

“Serta diadakan di antara mereka (yang beriman dan munafik itu) satu tembok yang mempunyai pintu, di sebelah dalamnya mengandungi rahmat (syurga dan nikmat) dan di sebelah luarnya dari situ terdapat (neraka) dan azab seksa”
(QS. Al-Hadid: 13)

            Sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah itu lebih baik, lebih abadi, lebih utama dan lebih mulia.


Tazkirah : Kata-Kata Hikmah

Allah bersama kita dalam apa jua keadaan

Ya Allah Ya Tuhanku,.aku bukanlah hamba-Mu yg tidak menjalankan perintah-Mu, .aku bersolat Ya Allah,.aku juga berpuasa Ya Allah,.aku cuba mendekati-Mu tp mengapa Kau masih mengujiku dengan ujian ini Ya Allah..apa maksud disebalik ujian-Mu ini Ya Allah..
“Patutkah manusia menyangka bahawa mereka akan dibiarkan dengan hanya berkata: Kami beriman, sedang mereka tidak diuji (dengan sesuatu cubaan)?. Dan demi sesungguhnya! Kami telah menguji orang-orang yang terdahulu daripada mereka, maka (dengan ujian yang demikian), nyata apa yang diketahui Allah tentang orang-orang yang sebenar-benarnya beriman dan nyata pula apa yang diketahuiNya tentang orang-orang yang berdusta.”
(Al-Ankaabut: 2-3)
Saat ini tiada seorang pun mahu membantuku Ya Allah,.aku keseorangan Ya Allah,.aku kebuntuan Ya Allah..aku kesedihan Ya Allah..apa yang harusku lakukan Ya Allah...katakanlah..
“Cukuplah bagiku Allah (yang menolong dan memeliharaku) , tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; kepadaNya aku berserah diri dan Dialah yang mempunyai Arasy yang besar.”
(At-Taubah:129)
Ya Allah,.sesungguhnya Kau Maha Berkuasa Ya Allah,.mengapa tidak Kau sahaja yg memperbetulkan keadaanku ini Ya Allah,.
“Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada sesuatu kaum sehingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri”
(Ar-raad:11)
Oleh itu,.apakah langkah pertama yang harusku lakukan untuk menghadapi ujian-Mu ini Ya Allah,.bagaiamana aku dapat mententeramkan hati yg gundah-gulana ini Ya Allah..
“Ketahuilah dengan mengingati Allah (zikrullah) itu, tenang tenteramlah hati manusia.”
(Ar-raad:28)

Akan tetapi aku sudah lakukan begini dan begitu,.namun mengapa ianya tidak seperti yang kuharapkan Ya Allah..mengapa tidak seperti yang kuimpikan Ya Allah..Engkau mengetahui bahawa aku suka itu dan ini manakala benci itu dan ini,.namun mengapa Kau tidak membantuku Ya Allah...
“Boleh jadi sesuatu yang kamu benci itu amat baik untuk kamu dan boleh jadi sesuatu yang kamu sukai pula amat buruk untuk kamu. Allah Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”
(Al-Baqarah: 216)
Namun aku melihat ujian-Mu ini terlalu besar Ya Allah,.terlalu berat untuk kuhadapi,.adakah Kau patut membebaniku dengan ujian seberat ini sedangkan Kau Maha Adil Ya Allah..
“Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya.”
(Al-Baqarah: 286)
Kini aku hanya mampu menangis kerana kesedihan ini Ya Allah,.aku mnjadi putus asa,.aku hilang daya,.aku kini tidak lagi bernilai di matadunia Ya Allah..sekiranya aku tidak kisah pandangan mata dunia dan hanya mengharapkan namaku disebut2 penduduk langit, bagaimanakah caranya Ya Allah...
“Dan janganlah kamu merasa lemah, dan jangalah kamu berdukacita (terhadap apa yang menimpa kamu), padahal kamulah orang-orang yang tertinggi jika kamu orang-orang yang (sunguh-sunguh) beriman”
(Al-Imran: 139)
Adakah masih ada jalan keluar bagiku Ya Allah..apakah jaminan-Mu pada hamba-Mu yang lemah, sedih dan kesempitan ini Ya Allah..
“Sesiapa yang bertakwa kepada Allah (dengan mengerjakan suruhanNya dan meninggalkan laranganNya) , nescaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkannya) , Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya dan (Ingatlah), sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya (untuk menolong dan menyelamatkannya) . Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu.”
(At-Thalaq:2- 3)
Kini hatiku bertambah tenang Ya Allah,.namun berapa lama harus aku memerangi kesukaran ini Ya Allah,.adakah ianya akan berlarutan hingga akhir hayatku Ya Allah..
“Oleh itu, maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan, Oleh itu, maka (tetapkanlah kepercayaanmu) bahawa sesungguhnya tiap-tiap kesukaran disertai kemudahan”
(Al-Insyirah: 5-6)
Alhamdulillah, .aku yakin dengan Kalam Mu Ya Allah..aku akan hadapi ujian hidup ini dengan hati yang berlapang dada,.insyaAllah. .
So,.in time of difficulties, .do not say “Ya Allah,i’ve got big problem”, bt instead, “hey problems, i have the Almighty God (ALLAH) and everythings gonna b alrite”.. InsyaAllah
ilalliqa'


Kisah Teladan : Hati sebesar Kolam


Hati sebesar kolam
“Aduhai, kenapakah hidup aku selalu dirundung malang begini..? ” lelaki itu berkeluh-kesah. Selama hidupnya, dia tak pernah merasakan ketenangan yang sebenar. Hatinya tidak pernah sepi daripada merasakan kerisauan. Fikirnya, tuhan tidak pernah sudi meminjamkan kedamaian hati padanya. Dia sangat cemburu apabila memandang sekeliling. Mereka bebas ketawa dan mudah tersenyum. Tapi dia? Dia hanya mampu tenggelam dalam dunia sepi dan resahnya sendiri.
            Hatinya tidak mampu mengisi segala masalah yang menghimpit jiwanya. Lalu, selepas lelah dan puas berfikir, suatu hari dia melangkah longlai menuju ke hujung kampung. Niat hatinya, ingin menemui seorang lelaki tua yg slalu ditemuinya. Saban hari, wajah lelaki tua itu sentiasa basah dan sejuk. Damai sentiasa bertamu diwajahnya. Dia ingin sekali meminta rahsia, ” bagaimanakah boleh ku nikmati hidup begitu juga? ” . Lalu, dia terus berperi kepada lelaki tua tersebut.
            Masalah keluh kesah dan kerisauannya didengari lelaki tua itu sambil tersenyum. Lalu mengajak lelaki itu ke suatu tempat iaitu ke tepi sebuah kolam yang besar sambil membawa sebiji cawan dan dua bungkus garam. Lelaki itu mengikut, walaupun hatinya sedikit hairan.
“Anak muda… ” lelaki tua itu bersuara .
“Ambillah cawan ini, isikanlah air dan masukkanlah sebungkus garam. ” ujarnya lagi. Lelaki itu yang dalam kebingungan hanya menurut. Cawan diambil…air diisi…dan garam dimasukkan. Kemudian lelaki tua itu berkata lagi.
“Sekarang kamu minumlah air tersebut “. Dalam bingung yang masih bersisa, lelaki itu mengikut kata lelaki tua itu.
“Apa rasanya? “, tanya lelaki tua itu apabila melihat kerutan di dahi lelaki tersebut.
“Masin! ” lelaki tua itu tersenyum lagi.
“Sekarang, kamu masukkan pula sebungkus garam ini ke dalam kolam itu, dan kamu hiruplah airnya. “
Lelaki tua itu menunjukkan arah ke kolam. Sekali lagi lelaki itu hanya mengikut tanpa menyoal. Air di cedok dengan kedua belah tapak tangan dan dihirup.
“Apa rasanya, anakku? ” soal lelaki tua itu.
“Tawar, tidak masin seperti tadi “, lelaki muda itu menjawab sambil mengelap mulut.
“Anakku, adakah kamu memahami kenapa aku meminta kemu berbuat begitu tadi? ” tanya lelaki tua itu, sambil memandang tepat ke arah lelaki tersebut. Lelaki itu hanya menggeleng. Lelaki tua itu menepuk-nepuk bahu lelaki tersebut.
“Anakku, beginilah perumpamaan kita dan masalah. Garam itu umpama masalah. Cawan dan kolam umpama hati kita. Setiap orang mempunyai masalah, ditimpa masalah, dan diuji dengan masalah. Tetapi, kalau hati kita sebesar cawan, maka kita akan merasai pahitnya masalah itu, pedihnya hati kita dan keluh kesahnya kita.Tetapi kalau hati kita sebesar kolam, masalah tidak akan mengganggu kita. Kita masih boleh tersenyum, sebab kita akan mengerti masalah bukan hadir untuk menyusahkan kita. Masalah dianugerahkan untuk kita berfikir, untuk kita muhasabah diri. Masalah dan ujian akan memberi hikmah kepada kita.Anakku, itulah rahsiaku. Aku sentiasa berlapang dada, aku sentiasa membesarkan jiwaku, supaya aku boleh berfikir tentang perkara-perkara lain dan masih boleh memberi kebahagiaan padaku. Aku tidak akan sesekali membiarkan hatiku kecil seperti cawan, sehingga aku tidak mampu menanggung diriku sendiri ”
            Maka, pada petang itu. lelaki itu pulang dengan senyuman yang terukir di bibir. Dalam hati, dia berjanji, akan sentiasa membesarkan jiwa dan berlapang dada!
Moral: Janganlah membiarkan kita lemas dalam masalah tetapi nikmatilah masalah itu. Sesungguhnya ada hikmah disebaliknya.
Dan yang terpenting..“..janganlah kamu berputus asa dari rahmat serta pertolongan Allah. Sesungguhnya tidak berputus asa dari rahmat dan pertolongan Allah itu melainkan kaum yang kafir".  (Yusof: 87)
Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal.- Imam Al-Ghazali
Ketahuilah bahawa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari satu tubuh. Jika kepalanya hilang maka seluruh tubuhnya akan membusuk,. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka semua permasalahan akanmenjadi rosak.Saidina Ali

ilalliqa'

Kisah Teladan : Lelaki dan kepompong kupu-kupu

Lelaki Dan Kepompong Kupu-Kupu

Seorang lelaki telah menemui kepompong kupu-kupu di tengah jalan. Ada lubang kecil pada kepompong itu. Dia duduk mengamati lubang itu dan melihat ada kupu-kupu cuba berjuang untuk membebaskan diri melalui lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti mencuba. Ia kelihatan telah berusaha sedaya upaya dan kini tidak mampu untuk melakukan lebih jauh lagi. Akhirnya lelaki tersebut mengambil keputusan untuk membantu kupu-kupu tersebut. Dia mengambil gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
            Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayapnya berkeriut. Lelaki tersebut terus mengamatinya sambil berharap sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menampung tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Namun, harapannya hanya tinggal harapan.
            Hakikatnya, kupu-kupu itu terpaksa menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap berkeriut dan tidak sempurna. Dia tidak pernah mampu terbang.
            Lelaki yang membantu kupu-kupu tersebut tidak mengerti bahawa kupu-kupu tersebut perlu berjuang dengan daya usahanya sendiri untuk membebaskan diri dari kepompongnya. Lubang kecil yang perlu dilalui kupu-kupu tersebut akan memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sehingga dia akan siap terbang dan memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.
            Kadang-kadang ujian dan perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita.Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa ranjau dan perjuangan, kita mungkin akan jadi lemah dan tak tahan ujian. Kita mungkin tidak kuat untuk menghadapi rintangan bagi mencapai cita-cita dan harapan yang kita idamkan.
Kita mungkin tidak akan pernah dapat....terbang. .. jauh. Sesungguhnya Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Kita memohon kekuatan dan keteguhan hati.Dan Tuhan memberi kita dugaan dan ujian untuk membuat kita kuat dan cekal..
Kita memohon kebijaksanaan; Dan Tuhan memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana danmatang.
Kita memohon kemakmuran; Dan Tuhan memberi kita akal dan tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya bagi mencapai kemakmuran.
Kita memohon cinta; Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita memohon kemurahan rezeki dan kebaikan hati; Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempat an yang silih berganti.
Begitulah cara Tuhan membimbing Kita
Adakah jika saya tidak memperoleh apa yang saya idamkan, bererti bahawa saya tidak mendapatkan segala yang saya inginkan ?
Kadang-kadang Tuhan tidak memberikan apa yang kita minta, tapi dengan pasti Tuhan memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak dapat melihat hikmah disebaliknya, bahkan tidak mahu menerima rencana Tuhan, padahal itulah yang terbaik untuk kita.

Info : Api Nereka


KELUASAN API NERAKA...... ......... ......... ..

(dipetik dari kitab TANBIHUL GAHAFILIN "Peringatan Bagi Yg Lalai")
Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:

1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat


2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah



3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung



4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah



5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik



6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak



7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum



8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular



9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun
yang hitam pekat.


10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai



11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat



Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.

Wallahua'lam.

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159

Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterang an dan petunjuk hidayat, sesudah Kami menerangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat oleh sekalian makhluk.

Dari Abdullah bin 'Amr R. A, Rasulullah S. A. W bersabda:" Sampaikanlah pesanku biarpun satu ayat.."

ilalliqa'

Saturday, October 15, 2011

Kisah Teladan : Tempe



    Ada sebuah kampung di pedalaman Tanah Jawa. Disitu ada seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatn ya sendiri. Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba- tiba dia tersedar yang tempenya yang diperbuat daripada kacang soya hari itu masih belum menjadi, separuh jadi.Kebiasaannya tempe beliau telah masak sebelum bertolak. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah kesemuanya belum masak lagi. Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum menjadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Allah dapat melakukan perkara-perkara ajaib,bahawa bagiNya tiada yang mustahil. 
Lalu diapun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa , “Ya Allah , aku memohon kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe . Amin” Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Allah pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe . Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang soya. Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. “Ya Allah, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantu lah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada tempe , Amin”.
    Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan hairan apabila tempenya masih tetap begitu!! Semen tara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul. Walaubagaimanapun kerana keyakinannya yg sangat tinggi dia bercadang untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pemergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Allah akan terjadi semasa perjalanannya ke pasar. 
Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. “Ya Allah, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin”. Lalu dia pun berangkat Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya. Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada. Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. 
Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi!! Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Allah kerana doanya tidak dikabulkan. Dia berasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya punca rezekinya, hasil jualan tempe . Dia akhirnya cuma duduk sahaja tanpa mempamerkan barang jualannya sebab dia berasakan bahawa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. 
Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mula kurang. Dia meninjau-ninjau kawan-kawan sesama penjual tempe , tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Allah, pasti Allah akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, “Ya Allah,berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini.”
    Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita. “Maaf ya, saya ingin bertanya, Makcik ada tak menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum berjumpa lagi.” Dia termenung dan terpinga-pinga seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe , tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya”Ya Allah, saat ini aku tidak mahu tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin”. Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah seronoknya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi! Dia pun ra sa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Allah. 
Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum menjadi itu. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, “Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?” Wanita itu menerangkan bahawa anakn ya yang kini berada diEngland teringin makan tempe dari desa. Memandangkan tempe itu akan dikirimkan ke England ,si ibu tadi kenalah membeli tempe yang belum jadi lagi supaya apabila sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah menj adi, nanti di sana tempe itu sudah tidak elok lagi dan rasanya pun kurang sedap. Perempuan tua itu pun kehairanan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dimakbulkan oleh Tuhan…
Moral:
Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Tuhan sewaktu
berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita
perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.
Kedua: Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita
sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa
terhadap apa yang dipinta. Percayalah bahawa Tuhan akan mengabulkan doa kita sesuai dengan rancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.
Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Tuhan
Keempat : Kita sering ingin Allah memenuhi hak kita sedang kita tidak
pernah mahu memenuhi hak Allah seperti menjaga SEMBAHYANG 5 WAKTU ,menyegerakan solat, berkata-kata perkara yang berfaedah dan berpesan ke arah kebaikan…oleh itu, hantarlah kepada sahabat yang lain agar
kebaikan boleh sama dikongsi. Mudah-mudahan Allah suka dengan apa
yang kita buat( “,)..

Kisah Teladan : Akhirat Misi Utama Kita


Diceritakan bahawa ada dua orang nelayan, seorang mukmin dan seorang lagi kafir. Pada suatu hari kedua-duanya turunkelaut untuk memukat ikan. Apabila melabuhkan pukat maka sikafir ini pun menyebutkan nama Tuhan berhalanya dan hasilnya ia telah mendapat tangkapan yang banyak. Berlainan pula dengan nelayan yang mukmin ini, bila ia melabuhkan pukatnya maka ia pun menyebutkan nama Allah dan hasilnya tidak ada seekor ikan pun yang tersangkut kedalam pukatnya sekalipun ia telah memukat dari pagi hingga kesenja.
Maka pulanglah orang mukmin ini dengan tidak membawa sebarang tangkapanpun, namun ia tetap bersabar serta reda dengan apa yang telah Allah takdirkan. Sedang nelayan kafir ini telah membawa pulang bersamanya berbakul-bakul ikan. Melihat akan hal ini maka malaikat yang bersama nelayan mukmin merasa simpati diatas nasibnya maka ia pun naik ke langit dan mengadu pada Allah.
Allah lalu memperlihatkan kepada malaikat tempat yang telah disediakan olehNya kepada nelayan mukmin tersebut iaitu sebuah syurga. Berkata malaikat, "Demi Allah sesungguhnya tidak memberi erti apa-apa pun penderitaan didunia ini jika ia telah mendapat tempat di Syurga Allah. "Setelah itu Allah menunjukkan pula tempat si nelayan kafir kepada malaikat. Berkata malaikat, "Alangkah malangnya nasib si kafir, sesungguhnya tidak berguna langsung apa yang dia dapat di dunia dulu sedangkan tempat kembalinya adalah ke Neraka Jahanam juga.
Dari kisah diatas boleh dihuraikan bahawa kehidupan dunia yang Allah Taala ciptakan ini bukan kehidupan yang sebenar.Segala yang ada diatas dunia ini adalah bersifat sementara belaka.Sekiranya Allah Taala jadikan kehidupan dunia ini sebagai kehidupan yang sebenar nescaya Allah Taala tidak mengurniakan walau sedikit pun rezeki kepada orang kafir.Seseorang yang Allah Taala kurniakan kesenangan atau kemewahan didunia ini tidak semestinya kesenangan atau kemewahan itu juga akan dikurniakan kepadanya diakhirat.Begitu juga dengan kesusahan atau kesempitan didunia ini tidak semestinnya akan berkekalan sampai keakhirat.Segalanya bergantung kepada keimanan dan amalan seseorang itu semasa hidup didunia.
Allah Taala telah meletakan kejayaan yang sebenar ialah didalam kehidupan akhirat iaitu didalam syurga Allah Taala yang penuh dengan kenikmatan.Manakala Allah Taala ciptakan didunia ini sebagai ujian dan dan sebagai tempat untuk manusia beribadah kepada Allah Taala .Lalu Allah Taala sempurnakan balasannya samaada kebaikan atau keburukan diakhirat nanti mengikut kadar apa yang telah diusahakan didunia.
Allah Ta'ala membuat perumpamaan tentang kehidupan dunia dalam AL-Quran: "Dan buatlah mereka perumpamaan kehidupan dunia, sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit (awan) dan kerananya tumbuh-tumbuhan di bumi ini menjadi subur, kemudian itu dia menjadi kering, diterbangkan angin" (QS. Al Kahfi: 45).
Namun begitu Allah Taala tidak memerintahkan manusia mengejar keuntungan akhirat semata mata kerana kejayaan akhirat itu bertitik tolak dengan kejayaan kehidupan didunia.Orang yang Allah Taala kurniakan kepadanya kesenangan atau kemewahan didunia ini kemudian ia menyedari bahawa ia adalah kepunyaan Allah Taala lalu ia menginfakkan pada jalan Allah Taala maka kepadanya balasan pahala yang besar sebagaimana firman Allah Taala didalam Al Quran
"Bandingan (derma) orang-orang yang membelanjakan hartanya pada jalan Allah, ialah sama seperti sebiji benih yang tumbuh menerbitkan tujuh tangkai; tiap-tiap tangkai itu pula mengandungi seratus biji dan (ingatlah), Allah akan melipatgandakan pahala bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan Allah Maha Luas (rahmat) kurniaNya, lagi Meliputi ilmu pengetahuanNya"(QS. Al Baqarah 261).
Manakala sesiapa yang Allah Taala mengujinya dengan kesusahan,kesempita n atau apa sahaja yang tidak disenanginya lalu ia bersabar,Allah Taala akan mengurniakan dengan balasan yang lebih baik daripada amalnya dan melipatgandakannya tanpa terhitung. Firman-Nya.
"Artinya : Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (Az-Zumar : 10)
"Artinya : Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan". (An-Nahl : 96).

ilalliqa'

AUTOPING BY OTHERS